Kita sebagai seorang manusia yang diberikan akal untuk berpikir, pasti akan selalu ingin berubah, tapi berubah itu ada dua kemungkinan, berubah mejadi lebih baik lagi atau berubah menjadi lebih buruk. Kita sebagai manusia selalu merasakan hal itu, tapi bukan kita yang merasakannya. Orang-orang yang ada disekitar kitalah yang melihat kita berubah atau tidaknya. Seperti ini ane, sebagian teman-teman alumni ane mengatakan bahwa ane itu udah sombong.
Jadi dengan kata lain ane ini telah menuju ke perubahan yang negatif, karena dulu waktu di SMA ane banyak teman karena bergaul kesana kesini, tapi sekarang keadaan telah berubah mungkin karena jarak yang membuat mereka berpikiran bahwa ane sudah sombong. Maklumlah ane SMA di Sumatera sedangkan sekarang kuliah di Bandung. Betapa jauhnya jarak tersebut dan harus menyebrang melewati lautan yang cukup luas yang kita kenal dengan nama Selat Sunda...hehe...
Tapi disisi lain ane tak merasa bahwa ane sombong, lagian ane dan teman-teman alumni ane hanya berhubungan lewat media sosial facebook dan twitter. Di Bandung hanya ada satu orang teman alumni ane, namanya Biman dia kuliah di Telkom. Ane sama si Biman ini jarang berjumpa karena kesibukan masing-masing, tapi ane tidak pernah dibilang sombong oleh dia maupun sebaliknya dia tidak pernah ane bilang sombong. Karena ada kesibukan masing-masing.
Walaupun demikian ane gak mau terus-terusan dibilang sombong oleh mereka, makanya sekarang ane berusaha membalas chattingan mereka agar status ane sebagai manusia sombong bisa hilang dari dalam jati diri ane. Nah disinilah terjadi perubahan lagi, kemarin ane berubah ke dalam bentuk yang negatif (walaupun ane tak merasa seperti itu), tapi sekarang ane berubah kembali seperti semula atau ke dalam bentuk positif dengan cara sering-sering berinteraksi dengan teman lama ane.
Walaupun hanya via media sosial tapi ane akan berusaha untuk selalu berkomunikasi dengan mereka yang jauh disana. Sombong merupakan salah satu dinamika perubahan di dalam sifat manusia. Masih banyak lagi sifat-sifat yang lainnya, ya yang negatif seperti pelit,iri,dengki. Atau ada yang positif seperti dulunya boros sekarang jadi berhemat dan masih banyak lagi perubahan-perubahan yang lainnya yang terbentu di dalam satu wadah bernama perubahan sosial.
Setiap perubahan itu butuh proses, gak cepat kaya mie instan. Di dalam prosesnya itu akan ada bermacam gangguan-gangguan yang menghasut kita untuk susah dalam merubah kehidupan yang lebih baik lagi. Yang penting niat kita harus kuat dan usaha-usaha yang kita lakukan harus benar-benar dalam melakukannya yang terakhir jangan lupa berdoa. Ane sih bukannya mengajari hal ini tapi ini untuk kita semua termasuk ane.
Sekian dan Terima Kasih.
Share this on your favourite network
0 comments:
Post a Comment