Sore hari di daerah Dago, Kota Bandung dengan cuaca yang mendung lalu hujan yang begitu lebat disertai dengan kilat dan suara gemuruh petir yang mengagetkan diri ini, ane duduk diam di sebuah kafe bernama Waroeng Bandung sambil menikmati segelas kopi panas untuk menghangatkan tubuh ini dari rasa gigil yang begitu terasa sampai ke dalam tulang rusuk. Memang hujannya sangat lebat sekali, karena sekarang sedang musim hujan.
Ane ke Dago bukan untuk main-main atau hanya sekedar ingin tahu bagaimana susasana kota ketika itu, karena ane orang rumahan dan lebih enak menikmati waktu senggang di rumah sambil bermain internet ketimbang jalan-jalan keluar. Ane harus mengambil barang yang ane pesan, karena sudah tiga bulan yang lalu barang itu ane pesan tapi karena jumlah pemesanan yang banyak harus diproduksi banyak juga dan itu membutuhkan waktu yang cukup lama.
Memang agak lama menunggunya, karena barang itu sedang dalam perjalanan ke TKP tempat pengambilannya di Cafe Waroeng Bandoeng. Bukan hanya ane saja, ada beberapa orang juga disitu yang tujuannya sama seperti ane mengambil barang yang mereka pesan, kadang kala pengunjung cafe yang dominan anak mudak berlalu lalang keluar masuk dari cafe itu, ada yang pulang dan ada juga yang baru datang mungkin untuk makan malam sehabis pulang kuliah atau ngantor mungkin.
Ane memperhatikan mereka para anak muda yang berlalu lalang, ada yang bersama teman-temannya ada juga yang bersama kekasih hatinya. Setelah ane perhatikan sepertinya kehidupan mereka benar-benar modern sekali, dari segi gaya pakaian dan wangi parfum yang cukup membuat hidung menjadi kembang menjadi bukti bahwa mereka memnang orisinil orang kota, ane juga orang kota tapi tidak kota-kota amat bisa dibilang pinggiran.
Sepertinya mereka terbiasa dengan gaya hidup yang modern dan bisa jadi gaya hidup yang glamor juga, setelah melihat mereka ane sekarang dapat menyimpulkan bagaimana kehidupan orang-orang di kota sepertinya meniru gaya-gaya orang Eropa masa kini. Selain itu pasti kocek mereka sangat dalam sehingga datang ke kafe dengan memakai mobil membawa dua buah smartphone dan fashionnya yang terbilang memang sedang tren di masa kini khususnya dikalangan remaja.
Lalu apakah ane mau seperti mereka ? jika ada yang bertanya seperti itu ane langsung menjawab tidak, ane lebih suka dengan gaya ane yang sekarang dengan gaya ane yang seperti ini masih ada ko cewek yang ngelirik ane seperti yang ane jelaskan dipostingan sebelumnya yang berjudul Ilfill Diiliatin Cewek. Jadi ane tidak mau memaksakan kehendak bergaya seperti mereka orang-orang kota yang orisinil dan asli made in kota.
Tapi tunggu dulu tidak ada yang namanya orang kota kalau tidak ada orang desa. Ya mereka juga ada yang dari desa, mungkin dari sekitar Bandung seperti Garut, Majalaya, atau daerah-daerah disekitar kota Bandung lainnya. Tapi karena mereka telah lama tinggal di kota makanya stylenya menjadi berubah seperti itu, Sugesti kota telah berhasil merasuk ke dalam diri mereka. Gaya yang sedang tren pun mereka ikuti juga sampai waktunya habis dan muncul gaya baru,mungkin mereka akan mengikutinya juga.
"Tak Akan Ada Orang Kota Jika Sebelumnya Orang Desa pun Tak Ada"
Share this on your favourite network
0 comments:
Post a Comment