Home » » Si Bodoh VS Si Pintar

Si Bodoh VS Si Pintar

Si Bodoh VS Si Pintar

 
Cerita ini hanya fiktif belaka, jika ada kesamaan nama dan tempat itu tidak sengaja gan hehehe..






     Di Sebuah Universitas di kota Bandung, ada dua orang mahasiswa yang bernama Badrun dan Sugiwong, Badrun adalah orang yang berasal dari keluarga kaya, hidupnya mewah dan bapaknya adalah seorang pengusaha sukses di Jawa Barat dan sekitarnya, Badrun adalah anak tunggal jadi maklum saja dia menjadi anak kesayangan orang tuanya, dan ibunya hanyalah ibu rumah tangga. Badrun termasuk orang yang sangat pintar, karena ia sangat rajin belajar dan giat sekali mengerjakan tugas-tugas kuliah, jadi tak salah jika dia adalah anak kesayangan dosen dan juga dekan di fakultasnya.Karena dia mahasiswa yang pintar seringkali dia mendapatkan beasiswa berprestasi dari Kampusnya maupun luar Kampus. Setiap pergantian semester dia selalu medapatkan IPK tertinggi di kelasnya, dan rata-rata cumlaude. Teman satu kelasnya bernama Sugiwong, Sugiwong terkenal dengan kebodohannya, dan dia pernah di skorsing dua kali oleh ketua jurusannya karena melakukan hal-hal yang melanggar peraturan dan tak wajar di kampusnya. Sugiwong berasal dari keluarga yang sederhana, Ayahnya hanyalah seorang pedagang bakso keliling, dan ibunya seorang guru honorer. Jadi kehidupannya sangatlah pas-pasan, terkadang harus berhutang ke warung tetangga untuk membeli sembako. 

    Sugiwong dikatakan bodoh, karena IPK nya ketika pergantian semester selalu dibawah rata-rata. Dia juga harus mengulang beberapa mata kuliah, dikarenakan nilainya tidak mencukupi. Ketika teman-temannya sudah sidang skripsi, Sugiwong masih tetap mengurusi nilai. Akan tetapi ia memiliki kelebihan tersendiri, dia tidak pernah patah semangat, dalam berusaha. Karena ia banyak belajar dari sang ayah dan ibu yang berusaha mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Tapi untungnya Sugiwong hanya memiliki satu orang adik, jadi tanggungan ayah dan ibunya tidak terlalu besar. Tapi dengan semangat yang tinggi dia berhasil menuntaskan nilai-nilainya, dan akan mengajukan proposal skripsi. Teman-temannya sudah pada sarjana, dan ketika dia sedang berjalan ke kampus, ia melihat teman-temannya termasuk Badrun sedang ketawa ceria dengan menggunakan jubah serta topi hitam, menandakan mereka akan wisuda. Sugiwong sepertinya malu, dengan langkah yang berat, dia tetap berjalan melewati teman-temannya yang sedang menunggu acara wisuda, karena kebetulan hari itu sedang ada acara wisuda fakultas dia. Dan seketika Badrun berkata, "Hai, teman-teman itu Sugiwong si mahasiswa abadi, lalu mereka semua tertawa terbahak-bahak sambil memegangi perut mereka". 

     Muka Sugiwong pun memerah, dan dia hanya tersenyum kecil setelah apa yang dilakukan teman-temannya terhadap dia. Lalu Sugiwong pun berkata "Selamat ya atas kelulusannya, semoga sukses", tapi malah jawaban yang membuat hatinya sakit yang ia dapat, "nah, ente kapan lulusnya wong, betah amat dikampus, hahahahahaha" kata salah seorang temannya. Tapi sepertinya Sugiwong tidak terlalu menghiraukan mereka. Setelah beres dalam mengajukan proposal, ternyata proposal dia diterima oleh dosen pembimbing dan sudah ditanda tangani walapun harus ada beberapa perbaikan. Akhirnya Sugiwong bisa tersenyum lebar, dan beberapa bulan kemudian ia pun sudah wisuda. Walaupun mungkin teman-temannya sudah bekerja dan berkeluarga. 


          6 TAHUN KEMUDIAN......................

    
     

      Walaupun Sugiwong sudah memiliki gelar sarjana, ia tidak bekerja di Pemerintahan layaknya seorang PNS ataupun di kantor-kantor perusahaan. Tetapi ia membantu ayahnya berjualan bakso, kini mereka memiliki dua gerobak bakso. Yang satu untuk Sugiwong, yang satu untuk ayahnya. Dari hasil penjualan bakso, uang tersebut ditabung rencananya untuk membuat sebuah restoran sederhana. Sedangkan Badrun ia sekarang memegang perusahaan ayahnya karena ayahnya sudah tua dan tak sanggup lagi, memiliki istri cantik dan dua orang anak. Sungguh beruntungnya hidup Badrun yang dibalur dengan kemewahan, rumahnya besar dan memiliki beberapa mobil mewah. Bisa dibilang hidupnya lebih dari cukup, itu berkat dari kerajinan yang ia miliki, sehingga ia menjadi orang yang pintar dan kaya. Sugiwong dan ayahnya sudah mengumpulkan banyak uang untuk membuat sebuah restoran, dan mereka sekarang memiliki satu restoran bakso yang sederhana, akan tetapi pelanggan lumayan banyak setiap harinya, apa lagi dihari libur. Sugiwong pun membeli buku tentang sukses dalam berbisnis dan buku-buku motivasi lainnya. Walaupun semasa kuliah ia malas membaca, tapi ia akan berusaha menerapkan kunci sukses yang ada di dalam buku itu. Alhasil, seiring berjalannya waktu, Sugiwong kini menjadi pengusaha bakso. Restorannya sudah memiliki 143 Cabang di sekitar pulau Jawa dan Sumatera, rencana ia akan mengembangkannya kembali hingga pulau-pulau lain di Indonesia. Ia kini memiliki rumah mewah dan memiliki 4 unit mobil sport diantaranya, Lamborghini Aventador dan Gallardo, Dodge Viper, serta BMW M6. Dia pun sudah bisa membiayai ayah dan ibunya naik haji sampai 3x.

     Suatu ketika sebuah majalah mengadakan Company Awards, yaitu penghargaan bagi perusahaan-perusahaan yang sukses dan secara mengejutkan perusahaan Badrun dan Sugiwong masuk ke dalam kategori. Dan mereka pun berjumpa di acara awards tersebut, lalu Badrun terkejut melihat Sugiwong dan berkata, "Wong kamu disini juga ?, ngapain ?". Sugiwong dengan santai menjawab, "Perusahaan saya masuk kategori perusahaan tersukses, di awards ini. Saya kan mengembangkan usaha bakso ayah saya sejak beberapa tahun yang lalu dan sekarang alhamdulillah saya berhasil dan memiliki banyak cabang". Badrun pun terkejut, mulutnya melongok sampai-sampai air liurnya mengering, lalu tiba-tiba Badrun langsung pergi dari hadapan Sugiwong, dia pun juga semakin tercengan ketika melihat Sugiwong membawa sebuah mobil sport berharga miliyaran rupiah ke acara itu. Acara pun dimulai singkat cerita Perusahaan Sugiwong berhasil memenangkan 2 awards sekaligus, mengalahkan perusahaan milik Badrun. Badrun pun sepertinya tidak senang dan langsung pergi dari acara tersebut. Mungkin dia terlalu sombong dan selalu merendahkan Sugiwong karena kebodohannya. Mendapatkan Awards itu Sugiwong sangat senang dan gembira. Ia pun pulang kerumah dengan membawa dua penghargaan yang dilapisi emas puluhan karat, sambil menyetir mobil sport mewah hasil dari usahanya sendiri.


"Jangan pernah meremehkan seseorang apa lagi itu teman kita, karena suatu saat takdir tuhan bisa saja berubah dan disaat itulah kita berada dibawah orang yang kita remehkan tadi, bersainglah secara sehat, jika kita menang tetaplah rendah hati dan memberikan orang itu semangat, ketika kita kalah tetaplah berikan selamat kepadanya, walaupun kata-kata hujatan yang kita dapatkan" 

"Janganlah malu untuk menjadi orang biasa, jika kita berusaha dan terus berdoa kita bisa saja menjadi orang luar biasa"


Mohon maaf bila ada perkataan yang tak pantas dan kata-katanya masih belepotan hehee, maklum gan masih belajar .....




   
Share this on your favourite network

7 comments:

  1. ada makna tersembunyi juga toh gan

    ReplyDelete
  2. Subahanallah. Meski fiktif, ceritamu sungguh menyentuh bro. Bagus banget. Kadang kita merasa putus asa dan menganggap hidup ini gak adil tp hidup selalu berputar. Baru kali ini ada blogger yang kasih cerita fiktif tp bagus gini

    ReplyDelete
  3. Benar, sukses apa tidaknya seseorang bukan hanya dari pendidikan seseorang . Tp skill dan takdir

    ReplyDelete
  4. cerita nyaaa menyentuh gan :'(

    ReplyDelete
  5. Pesan ceritanya bagus gan. Kita memang tidak boleh menyombongkan diri, karena harta itu hanya titipan. Yang terpenting adalah selalu bersyukur.

    ReplyDelete
  6. Keren intisari storynya sob..bisa jadi pelajaran...


    salam unikajaib.blog

    ReplyDelete
  7. Dia bisa menjadi salah satu contoh tauladan yg baik... nice story

    ReplyDelete

Like us on Facebook
Follow us on Twitter
Recommend us on Google Plus
Subscribe me on RSS